Jumat, 24 Agustus 2012

PASCA RAMADHAN

Tidak terasa bulan yang kita nanti-nantikan setiap tahunnya akan meninggalkan kita. Kesempatan kita untuk mendapatkan bonus pahala yang berlimpahpun kemudian akan usai. Kesempatan untuk mendapatkan grand prize senilai 1000 bulanpun kemudian akan berakhir. Sekarang tinggal kita meniti detik-detik yang sangat berharga ini sambil berharap Allah SWT menerima setiap amalan kita.

Ramadhan bagaikan sebuah kepompong bagi seekor ulat. Kita harus bersabar menahan diri dari rasa lapar maupun kehausan. Kita juga harus bersabar terhadap setiap godaan yang akan mengurangi pahala puasa kita.

Ramadhan bagaikan sebuah kawah candradimuka bagi seorang pendekar sakti mandraguna.  Kita mengasah naluri agar menjadi lebih tajam. Naluri terhadap penderitaan orang-orang yang papa. Yang mereka berpuasa tidak hanya dibulan ramadhan saja. Bahkan di bulan-bulan yang lain karena memang tidak memiliki makanan yang disantap.

Ulat yang berada di dalam kepompong pada saatnya keluar dan menjadi kupu-kupu. Ulat tersebut harus melalui ujian akhir yaitu harus menggunakan energinya yang tersisa untuk merobek bungkus kepompongnya dan kemudian berusaha mengembangkan sayap-sayap indahnya.

Pendekar yang berada di kawah candradimukapun kemudian pada saatnya harus turun gunung. Kembali kepada masyarakat, menggunakan segala ilmu yang dipelajarinya untuk meningkatkan manfaatnya bagi sesama.

Masa pelatihan akan segera usai. Masa-masa kita menjadi kepompong akan segera berakhir. Segala penderitaan ataupun ujian-ujian yang berat di kawah candradimuka ini akan finish. Namun demikian bukan berarti pekerjaan telah usai dan kemudian kita bisa berleha-leha.  Masa setelah ramadhan justru kemudian akan membuktikan seberapa baik proses yang kita ikuti selama ramadhan.

Aktifitas ibadah yang penuh semangat tentunya harus dijaga di bulan-bulan berikutnya. Rasa empati terhadap orang lainnya yang mungkin lebih menderita dari kita tentunya harus selalu dipelihara. Adanya rasa pengawasan Allah SWT dalam setiap detiknya harus selalu kita hayati. sehingga pasca ramadhan kita sudah berubah menjadi orang yang lebih baik. Memberikan manfaat bagi diri maupun sesama. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW

Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra. Ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: Orang Islam adalah kaum muslimin yang terhindar dari ganggungan lidah dan tangannya; sedangkan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Cibinong, 17 Agustus 2012/28 ramadhan 1433

1 komentar:

  1. Pendekar itu memiliki bekal taqwa setelah ditempa saat ramadhan sebagai ajian menghadapi kehidupan. salam pendekar ...

    BalasHapus